Dugaan Jual Beli Jabatan Warnai Mutasi Kepala Puskesmas di Seluma
JurnalBengkulu.com, Seluma – Pasca mutasi jabatan Kepala Puskesmas di Kabupaten Seluma, mencuat dugaan praktik jual beli jabatan. Informasi ini diperoleh dari sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan. Disebutkan, tarif untuk menduduki kursi Kepala Puskesmas bervariasi, dengan konsekuensi pencopotan jabatan jika tidak menyanggupi permintaan tersebut.
Seorang mantan Kepala Puskesmas mengungkapkan bahwa sebelum mutasi dilaksanakan, ia sempat dihubungi oleh tiga orang oknum.
“Saya hanya berharap birokrasi di Seluma ini bersih. Rekamannya masih saya simpan. Kalau yang lama kisarannya Rp35 juta sampai Rp40 juta. Kalau yang baru, yang pertama menelpon itu inisial IH. Karena saya tidak punya uang, akhirnya saya non-job,” ungkapnya.
Dari data yang dihimpun, dalam mutasi terakhir tercatat 53 pejabat dilantik, mayoritas berasal dari eselon III dan IV. Mereka menempati berbagai posisi strategis, mulai dari kepala bidang, sekretaris kecamatan, hingga tenaga kesehatan. Beberapa jabatan Kepala Puskesmas juga mengalami pergeseran cukup signifikan dengan dalih memperkuat layanan kesehatan di tingkat akar rumput.
Salah satu pergantian yang menjadi sorotan adalah jabatan dr. Raden Sanata. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Babatan, namun kini dipindahkan menjadi dokter umum di Puskesmas Riak Siabun. Meski alasan pencopotannya tidak dijelaskan secara terbuka, keterlibatan figur keluarga kepala daerah dari kabupaten lain dalam dinamika mutasi kali ini menambah sorotan publik.(JB)