Rakyat Bengkulu Minta Ganti Kapolda dan Kajati Karena Takut Tersangkakan Helmi Hasan
Selama hukum masih takut pada Helmi Hasan, rakyat Bengkulu akan terus bersuara setiap hari
Opini Publik: Vox Populi Vox Dei
JurnalBengkulu.com - Desakan publik yang dititipkan ke Vox Populi Vox Dei semakin keras terdengar. Melalui aksi damai yang digelar Aliansi Masyarakat Bengkulu Bersatu (AMBB), rakyat menuntut agar Kapolri dan Jaksa Agung segera mengganti Kapolda Bengkulu dan Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Alasannya, kedua pucuk pimpinan aparat hukum itu dinilai tidak berani menjerat Helmi Hasan, mantan Wali Kota sekaligus Gubernur Bengkulu, sebagai tersangka dalam berbagai kasus besar yang menyeret namanya.
Menurut massa aksi, keberanian aparat penegak hukum seakan lumpuh bila berhadapan dengan Helmi Hasan. Rakyat Bengkulu menilai aparat hukum di Bengkulu tidak lagi menjadi pelayan hukum, melainkan justru menjadi pelayan Helmi Hasan. Aparat seharusnya menegakkan keadilan dengan melayani masyarakat, bukan tunduk pada kepentingan satu orang.
Padahal rakyat Bengkulu sangat membutuhkan Kapolda dan Kajati yang berani menegakkan keadilan hukum berdasarkan prinsip equality before the law — semua orang sama di hadapan hukum tanpa terkecuali. Hal ini dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap prinsip dasar hukum yang seharusnya menjunjung tinggi adagium: salus populi suprema lex esto — keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
“Kalau aparat tidak punya nyali, lebih baik diganti saja. Jangan biarkan hukum jadi tontonan lemah di hadapan publik,” tegas massa, menegaskan aspirasi yang mereka titipkan sebagai Vox Populi Vox Dei — suara rakyat adalah suara Tuhan.
Tuntutan Rakyat Bengkulu melalui AMBB
1. Mengusut tuntas perkara Mega Mall.
2. Menyelesaikan kasus SAMISAKE dan dugaan penyalahgunaan dana bansos.
3. Membongkar dugaan kongkalikong pengadaan ambulans gratis.
4. Menindaklanjuti kasus dugaan korupsi di PDAM Kota Bengkulu.
5. Mengusut pungli potongan gaji ASN Provinsi Bengkulu sebesar 2,5%.
6. Mengawasi proyek pembangunan jalan senilai Rp 600 miliar.
7. Mengusut ganti rugi lahan pembangunan Gedung Merah Putih.
8. Membersihkan catatan hitam oknum Kejati Bengkulu.
Publik Nilai Ada Ketakutan Aparat Menjerat Helmi HasanOrator aksi, Herman Lutfi, menegaskan perlunya keberanian aparat hukum. Menjadi masuk Rakyat Bengkulu ke Vox Populi bahwa Aparat Hukum dituding disetir atau dikontrol Helmi Hasan.
“Kasus-kasus yang melibatkan Helmi Hasan jangan lagi dibiarkan mengendap. Kami minta Kejati dan Polda Bengkulu segera menjeratnya dengan status tersangka, demi tegaknya hukum,” tegas Herman.
Namun kenyataannya, publik menilai aparat hukum di Bengkulu justru kehilangan wibawa ketika berhadapan dengan nama besar Helmi Hasan. Kasus hanya berhenti di bawahannya, sementara tokoh utamanya tak tersentuh hukum.
Ancaman Intervensi Jabatan Kapolda & Kajati
Berdasarkan informasi yang masuk ke Vox Populi, Helmi Hasan disebut-sebut tengah berupaya memengaruhi proses pergantian jabatan Kapolda dan Kajati Bengkulu. Publik khawatir intervensi ini akan semakin memperlemah keberanian aparat hukum dalam menangani kasus-kasus besar yang menyeret namanya.
Karena itu, rakyat menilai aksi demo harus lebih massif dan digelar setiap hari. “Harus semakin banyak rakyat seperti AMBB yang turun ke jalan, supaya Kapolda dan Kajati tidak lagi takut menersangkakan Helmi Hasan,” tegas massa.