Peran Partai Politik: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Indonesia EMAS tahun 2045
Oleh : Azkiyah Putri Romadhon, Mahasiswa Universitas Andalas
Indonesia merupakan negara yang berorientasi pada paham Demokrasi, yaitu paham yang melibatkan warga negaranya pada proses politik negaranya. Keterlibatan masyarakat dalam proses politik menjadi sangat penting untuk masa depan negara yang menganut paham ini. Namun, menurut data yang bersumber dari KPU RI dan BAWASLU, tingkat partisipasi atau tingkat keterlibatan masyarakat Indonesia masih terbilang rendah yaitu hanya sekitar 72% masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada pemilu, dimana hal ini dapat menyebabkan budaya politik masyarakat Indonesia menjadi budaya politik subjek-apatis, padahal tingkat partisipasi masyarakat sendiri menjadi tolak ukur negara dan pemerintah dalam menghasilkan kebijakan yang relevan untuk diimplementasikan demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemilu merupakan suatu bentuk pesta demokrasi masyarakat, dimana menjadi salah satu bukti kebebasan masyarakat untuk ikut serta dalam proses pemilihan pemimpin negara di periode selanjutnya. Dalam hal ini, masyarakat dapat secara bebas memilih pemimpin yang sesuai dengan keinginannya tanpa adanya paksaan maupun tuntutan dari berbagai pihak manapun. Namun pada kenyataannya, masih tetap ada masyarakat yang tidak memilih atau menolak untuk menggunakan hak suaranya saat pemilu dan berakhir menjadi masyarakat yang pasif dalam berpartisipasi pada pemilu. Menurut Michael Rush dan Philip Althof, partisipasi masyarakat diibaratkan sebagai kegiatan warga negara biasa yang dapat mempengaruhi proses pembuatan kebijakan umum dan ikut serta dalam menentukan pemimpin bangsa selanjutnya. Hal tersebut sebenarnya terjadi karena beberapa hal, seperti kinerja pemerintah yang tidak memuaskan dalam banyak hal, bahkan banyak oknum-oknum pemerintah yang melakukan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga, masyarakat menilai bahwa siapapun yang nantinya paslon yang akan terpilih dalam pemilu, tidak akan ada perubahan besar yang terjadi dalam bangsa dan negara ini.
Tidak hanya kepada pemerintah, masyarakat juga sudah tidak percaya lagi terhadap lembaga-lembaga pengadil atau lembaga penyelesai masalah, seperti Mahkamah Konstitusi, kepolisian, dan juga KPK. Hal ini pun terjadi karena lembaga-lembaga tersebut tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Contohnya dapat kita lihat pada kasus para koruptor yang dipenjara tidak di dalam sel, namun di suatu ruangan yang memiliki kasur, toilet, bahkan televisi, yang dimana hal ini berarti para koruptor yang sudah mencuri uang negara atau uang rakyat untuk kepentingan pribadinya tidak dihukum dengan pantas. Hal tersebut dapat terjadi karena lembaga-lembaga yang seharusnya mengadili dan menghukum sesuai dengan UU mudah untuk dibayar dengan uang atau dengan jabatan yang lebih tinggi.
Namun, tak hanya karena itu, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat juga dapat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat dibuktikan melalui kejadian empiris yang orangtua saya alami, yang dimana orangtua saya melihat teman-teman satu kerjanya akan memilih paslon yang memberi paling banyak uang sebelum hari pencoblosan tiba. Hal tersebut telah membuktikan bahwasannya masyarakat pun enggan untuk memilih paslon yang bersaing dalam pemilu yang berkualitas. Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah hal-hal diatas terjadi dan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat?
Partai politik merupakan satu-satunya organisasi yang mempunyai hak untuk mendapatkan kekuasaan, organisasi yang nantinya akan melahirkan para pemimpin baru, dan organisasi yang paling dekat dengan masyarakat. Partai politik mempunyai beberapa fungsi yang salah satunya adalah sosialisasi politik. Fungsi sosialisasi politik pada partai politik mencakup pendidikan politik dan mempunyai peran penting dalam membangun pemahaman masyarakat mengenai politik dan pemerintahan, yang dimana dalam melakukan hal tersebut partai politik dapat secara langsung bertemu dengan masyarakat di suatu daerah dan melakukan pertemuan dengan masyarakat guna menjelaskan serta membangun pemahaman masyarakat terkait politik.
Namun, fungsi sosialisasi dan pendidikan politik pada pada partai politik belum terlalu berjalan hingga sekarang, dimana hal ini dapat dibuktikan melalui masyarakat yang masih tidak mengerti apa itu politik atau bahkan politik yang dinilai sebagai dunia gelap yang kotor dan penuh dengan hal-hal buruk seperti korupsi. Artinya, penilaian masyarakat terhadap politik sendiri masih belum baik dan peran partai politik dalam mencerdaskan masyarakat melalui sosialisasi dan pendidikan politik masih terbilang jauh dari kata sempurna.
Partai politik dalam melaksanakan fungsi Sosialisasi dan pendidikan politik memegang peran penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai politik, oleh karena itu partai politik dapat menjadi kunci utama dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai politik. Partai politik dapat melakukan beberapa program dengan bantuan pihak-pihak tertentu seperti mahasiswa, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang politik, contohnya seperti program “Pendidikan Pemilih” dan program “Kampanye Literasi Politik” pada masa-masa pemilu yang ditujukan untuk para pemilih, khususnya pemilih muda. Kedua program tersebut dapat dilakukan tidak hanya secara luring, namun juga secara daring yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti media sosial. Dengan bantuan media sosial dan berbagai teknologi lainnya, program-program tersebut dapat secara mudah dilakukan, hemat waktu, dan tenaga, serta biaya.
Partai politik juga memiliki peran penting dalam melahirkan para pemimpin hebat di masa yang akan datang. Melalui proses-proses penyeleksian di suatu partai, akan lahirlah para calon pemimpin yang berkualitas. Maka dari itu, seharusnya partai politik memperketat penyeleksian dan memperkuat pengawasan terhadap kader-kader partai yang nantinya akan duduk di kursi pemerintahan.
Dengan memaksimalkan berjalannya fungsi partai politik, permasalahan mengenai tingkat partisipasi masyarakat, pemahaman masyarakat, dan kualitas calon pemimpin dapat diatasi. Partai politik sebagai lembaga yang paling dekat dengan masyarakat dan lembaga yang menjadi penerima segala aspirasi masyarakat seharusnya dapat menjadi alat utama dalam pencapaian demokrasi yang sempurna dengan masyarakat yang berpartisipasi dalam proses politik dan menghasilkan para pemimpin hebat suatu bangsa.