Helmi Hasan Enam Bulan Jadi Gubernur: Angka Pengangguran Bengkulu Naik Bukan Turun
Klaim 'terendah di Sumatera' dinilai menutupi kenyataan kenaikan pengangguran di Bengkulu
Opini Publik: Vox Populi VD
JurnalBengkulu.com - Gubernur Helmi Hasan menyatakan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bengkulu menjadi yang terendah di Pulau Sumatera. Namun, pernyataan itu dinilai hanya menonjolkan sisi positif dan seakan mengaburkan kenyataan bahwa angka pengangguran justru meningkat pada Februari 2025, dari 3,17 persen menjadi 3,24 persen.
Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu menegaskan adanya kenaikan 0,07 poin persentase dalam setahun terakhir. Artinya, klaim “terendah” memang benar secara regional, tetapi bukan berarti pengangguran berkurang. Sebaliknya, jumlah pencari kerja tetap bertambah.
Gagal di Awal Pemerintahan
Kenaikan TPT pada 2025 terjadi justru di awal masa jabatan Helmi Hasan sebagai Gubernur Bengkulu. Selama enam bulan pertama pemerintahannya, angka pengangguran tidak turun, melainkan naik. Fakta ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap janji kampanye Helmi yang menekankan penciptaan lapangan kerja.
Kasus PHK sepihak terhadap 88 karyawan kontrak Bank Bengkulu pada September 2025 menjadi salah satu faktor penyumbang bertambahnya jumlah penganggur. Alih-alih membuka lapangan kerja baru, pemerintah daerah justru gagal mengantisipasi kebijakan perbankan daerah yang berdampak langsung pada ratusan keluarga.
Data Historis: Turun, Naik, Lalu Stagnan
Sepuluh tahun terakhir, tren TPT Bengkulu menunjukkan fluktuasi:
2016: 3,84%
2017: 2,81%
2018: 2,70%
2019: 2,50% (terendah satu dekade)
2020: 3,22% (pandemi)
2021: 3,72% (puncak pasca-pandemi)
2022: 3,39%
2023: 3,21%
2024: 3,17%
2025: 3,24%
Kenaikan tipis di 2025 memperlihatkan bahwa pemerintahan Helmi Hasan gagal memberikan sinyal positif dalam menekan pengangguran.
Konteks Sosial-Ekonomi
PHK Bank Bengkulu: 88 pegawai kontrak diberhentikan sepihak.
Penutupan tambang batubara: Ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian di Bengkulu Tengah.
Sektor informal melemah: Banyak eks-pekerja terpaksa masuk usaha kecil yang rapuh dan tidak pasti.
Perbandingan Regional
Memang, dibanding provinsi lain di Sumatera, Bengkulu masih terendah:
Sumatera Barat: 5,69%
Sumatera Utara: 5,05%
Aceh: 5,50%
Jambi: 4,48%
Lampung dan Riau juga di atas 4%.
Namun, prestasi “terendah” ini bukan pencapaian, melainkan ilusi, jika faktanya angka pengangguran Bengkulu naik.
Kesimpulan
Enam bulan menjabat, Gubernur Helmi Hasan belum mampu menekan pengangguran. Alih-alih turun, angka TPT Bengkulu naik. Klaim “terendah di Sumatera” hanya menutup realita bahwa lapangan kerja menyempit, dari PHK pegawai Bank Bengkulu hingga penutupan tambang.
Masyarakat tidak butuh retorika statistik, melainkan kebijakan nyata untuk menciptakan pekerjaan yang stabil dan berkelanjutan.