Dewan Provinsi Dempo Xler Berikan Ruang Bagi Pelajar Untuk Sampaikan Aspirasi
Jurnalbengkulu.com - Reses anggota DPRD Provinsi Bengkulu memberikan ruang bagi pelajar untuk mengeluarkan aspirasi. Pada reses Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, kali ini mengundang para pelajar SMA di Kota Bengkulu. Ternyata, dari dengar pendapat itu, banyak hal yang dikeluhkan para pelajar ini. Terutama soal toilet sekolah, yang dinilai tidak layak.
“Selama ini kan kita reses ke mahasiswa, emak-emak, ke pak RT sudah. Sekarang ini, kita full ke pelajar setara SMA. Mengeluhkan tinggi nya biaya SPP, mereka meminta dihapuskan biaya OSIS karena sudah bayar SPP. Ketiga, mereka ada keluhan toilet SMA tidak layak digunakan, ” kata Dempo saat kegiatan reses beberapa waktu lalu.
Selain toilet yang tak layak digunakan, para pelajar itu juga mengeluhkan tentang fasilitas, sarana, dan prasarana di sekolah. Misalnya ada ruang belajar yang ventilasi, jendela tidak ada. Kemudian kursi meja yang berpuluh tahun tidak diganti.
“Tadi juga ada di SMA 2 lapangannya becek, jadi sepatu anak sekolah saat hujan itu kotor. Begitu juga di STM yang kantin nya tidak layak dan lain-lain. Aku pikir ini fair ya, karena pelajar juga perlu didengar aspirasinya, ” ungkap politisi PAN ini.
Menurut Dempo, selamat ini legislator Provinsi Bengkulu hanya fokus mendengarkan aspirasi dari orang dewasa yakni bapak- bapak atau ibuibu dan hal-hal yang dikeluhkan tentang jalan, serta drainase yang harus segera diperbaiki.
“Teman-teman pelajar juga butuh aspirasi, mereka sadar diri, butuh sekolah, oh mahal ternyata sekolah. Ini bukan saya mengada-ada ini keluhan langsung dari pelajar. Selama ini kan mereka tidak diberi ruang untuk sampaikan aspirasi, ” ucapnya.
Tak hanya mendengar aspirasi para pelajar ini, Dempo juga memberikan alternatif solusi akan keluhan para remaja ini. Salah satunya, akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu. Berkoordinasi tentang teknis dan realisasi program 18 Gubernur Bengkulu. Terutama yang berkenaan dengan pendidikan di provinsi ini.
“Saya juga minta fotokan dan kirim ke saya, agar tidak jadi fitnah. Dan teman-teman media bisa di publish, ” paparnya. *(Adv)