Jadi Sorotan Debat Putaran Kedua, Ini Kronologis dan Penegasan Rohidin Terkait Uang 25 Juta
Jurnalbengkulu.com - Debat Kedua Pilgub Bengkulu 2020 memanas, Agusrin mengungkit pertemuan bertiga antara Dia, Rohidin dan Dedy Wahyudi terkait uang 25 Juta tentang urusan jabatan Camat, isu ini kian diungkit sehingga mencuat isu pengkhianatan pada Pilwakot 2018 di mana Rohidin yang mendukung Patriana bertemu dengan kompetitornya Dedy Wahyudi yang berpasangan dengan Helmi Hasan. Menyikapi hal ini, Rohidin menyampaikan penegasan dan ulasan lengkap kronologis kejadian pertemuan antara ketiganya.
Dalam penuturannya pada Kamis (26/11/2020) Rohidin menegaskan bahwa pertemuan dengan Dedy Wahyudi tersebut tidak direncanakan bersama Rohidin, dan Rohidin datang ke rumah Agusrin hanya ingin bersilaturahmi bersama Mantan Gubernur Bengkulu itu. Terkait uang 25 Juta yang disebut-sebut Agusrin terkait Jabatan Camat, Rohidin menjelaskan bahwa dirinya pada saat datang tidak melihat langsung fisik uangnya hanya saja melihat amplop warna kuning dan dijelaskan Agusrin bahwa isinya uang 25 juta yang akan diberikan ke Dedy Wahyudi untuk membantu pencalonan Dedy sebagai Wakil Helmi Hasan pada Pilwakot 2018.
"Memang pemberian uang itu murni dari Agusrin mau memberi Dedy Wahyudi 25 Juta Rupiah, itu saya juga gak lihat uangnya, cuma kata Agusrin sudah dibungkus dengan amplop warna kuning. Dia (Agusrin, red) mau membantu Dedy maju Calon Wakil Walikota dan waktu malam itu saya berada di rumah Agusrin dan Dedy Wahyudi ini belum datang. Agusrin ngomong nanti saya mau ngasih Dedy Wahyudi untuk dukung dia jadi Calon Wakil Walikota," jelas Rohidin.
Pada saat tibanya Dedy di Kediaman Agusrin, Agusrin pun meminta Rohidin menyerahkan uang tersebut ke Dedy dan langsung direspon tolakan oleh Rohidin pada saat itu. Dalam kesempatan itu, Rohidin pun merasakan firasat yang kurang enak dan akhirnya tetap kukuh menolak menyerahkan uang milik Agusrin itu ke Dedy Wahyudi hingga akhirnya uang itu hanya diletakan di kursi.
"Dedy datang Pak Agusrin nyuruh saya nyerahkan ke Dedy, saya bilang nggak mau saya, kasihkan saja itu kan uang Pak Agusrin ngapaian nyuruh saya, terus Pak Gubernur saja katanya tapi saya nggak mau dan kata insting saya memang tidak mau saja. Akhirnya uang itu ditaruh di kursi, pas Dedy datang dikasih tahu, Ded itu ada bantuan dari Pak Agusrin, Pak Agusrin juga ada dan uang itu diambil Dedy langsung yang ambil di kursi itu," tuturnya.
Setelah melihat Dedy dan Agusrin melakukan obrolan dalam pertemuan itu, Rohidin pun bergegas pulang dan hanya sebentar saja singgah di kediaman Agusrin tersebut. Rohidin tegas bahwa tidak ada obrolan apapun antara ketiganya mulai dari persoalan dukung mendukung Pilwakot, mutasi jabatan dan pembatalan mutasi, maupun mendapat jatah dari bagian uang 25 juta seperti yang ditudingkan Agusrin ke Rohidin.
"Dedy ngobrol sama Agusrin, saya langsung pamit pulang, kita tidak ada pembicaraan dukung mendukung apalagi urusan mutasi segala macam tidak ada, cuman seperti kejadian malam itu. Saya juga cuman sebentar sekali di rumah Agusrin jadi memang tidak ada istilah dukung mendukung Walikota, apalagi tidak ada istilah pembahasan mutasi membatalkan mutasi seperti kata Agusrin, itu murni, karena Agusrin dan Dedy ini dekat dan berteman lama dan ketika dia Calon Agusrin membantu 25 Juta tapi menyerahkannya ke Dedy minta saya, saya nggak mau akhirnya diambil di kursi, kejadian persis seperti itu," tutup Rohidin yang juga Calon Gubernur Bengkulu Nomor Urut 2 itu.(Red)