Dinkes Provinsi Imbau Masyarakat Tidak Konsumsi Merk Sarden Rekomendasi BPOM
Jurnalbengkulu.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menghimbau kepada masyarakat Bengkulu menghindari menkonsumsi ikan kaleng seperti sarden, Karena baru-baru ini ditemukan adanya cacing terdapat dalam ikan sarden kaleng yang siap saji tersebut.
Walaupun di Provinsi Bengkulu telah ada temuan, namun belum ada yang menjadi korban. Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menghimbau masyarakat tidak menkonsumsi ikan kaleng sarden.
Ketika meninjau Puskesmas Lempuing Kota Bnegkulu, Herwan Anthoni menjelaskan telah menyampaikan informasi kepada instansi kesehatan yang ada di Provinsi Bengkulu agar mengawasi ikan kaleng atau sarden dengan bekerja sama dengan instansi terkait.
“Hal ini terkait adanya rekomendasikan BPOM RI dalam situs resminya. Oleh karenaitu, saya mengingatkan agar masyarakat selektif dalam memilih makanan yang sehat. Memang cacing tersebut mati saat diolah, namun harus tetap hati –hati,” ujarnya.
Menurut Herwan, temuan BPOM telah merekomendasikan sebanyak 27 jenis sarden yang terdapat cacing. “ Untuk itu, kita menyampaikan kepada seluruh instansi kesehatan yang ada di kabupaten/ kota untuk tetap mengawasi bekerja sama dengan BPOM, Disperindag dan instansi terkait.
Kita juga menghimbau masyarakat supaya kita tidak mengonsumsi sarden supaya terhindar dari bahaya, walaupun cacing itu juga akan mati ketika diolah.“ Tetapi kita harus tetap waspada, dan pilihlah makanan yang sehat dan hindari makanan yang tidak sehat,” ujar Herwan.
Adapun 27 jenis sarden berbagai merek mengandung cacing yang direkomendasi oleh BPOM RI yang dirilis dalam situsnya, yakni Sarden ABC,ABT,Ayam Brand,Botan,CIP Dongwon,Dr. Fish, Farmerjack,Fiesta Seafood,Gaga,Hoki.Hosen, IO Jojo, King's Fisher,LSC Maya, Nago/Nagos, Naraya, Pesca,Poh Sung,Pronas,Ranesa,S&W,Sempio,TLC dan TSC.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawati untuk saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan kasus masyarakat yang memakan sarden atau ikan kaleng yang menjadi korban, tetapi untuk masyarakat harus selalu berhati hati. (VP)