Trend Bundir: Cara Mengatasi Pengaruh Negatif Media SosialPada Gen-Z
Penulis : Adela Erma Viani, Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu
Di era perkembangan teknologi yang semakin meluas dan melahirkan berbagai bentuk media online yang menggunakan internet sebagai sarana. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena dapat mempermudah dalam segala urusan, mulai dari memperoleh informasi hingga mempermudah dalam berkomunikasi. Namun dibalik keuntungan yang masyarakat peroleh ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media sosial, salah satunya adalah dampak negatif yang akan diperoleh saat menggunakan media-media tersebut.
Dengan perkembangan internet sekarang, informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber dan bisa disebarkan dari berbagai sumber mau dari sumber terpercaya ataupun tidak. Jika dulu untuk menyebarkan suatu informasi harus melewati banyak seleksi untuk di siarkan melalui media massa dan informasi tersebut ada juga yang disebarkan melalui mulut ke mulut yang membutuhkan waktu lumayan lama dan belum tentu relevan. Hal ini berbeda dengan zaman sekarang, Informasi bisa di dapat dari mana saja dan tersebar ke seluruh jaringan internet bahkan banyak masyarakat yang termakan berita hoax. Informasi-informasi ini dapat diperoleh dari media-media yang memiliki pengguna terbanyak dan dapat diakses oleh siapapun seperti TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, dan masih banyak lagi.
Namun pada kasus Generasi Z atau generasi tahun 2000an, penggunaan media sosial memang harus lebih diperhatikan karena bisa sangat berdampak jika penggunaan nya disalah artikan. Seperti kebanyakan kasus sekarang, contohnya bagaimana penyebaran informasi tentang mengakhiri hidup karena masalah yang dihadapi. Pada saat informasi tersebut disebarkan yang menjadi penerima informasi tersebut bukan hanya generasi milenial, juga termasuk anak-anak dan pra-remaja yang pikirannya masih terlalu labil untuk mengartikan informasi tersebut dengan baik. Ditambah banyak nya komentar yang memaklumi hal tersebut dan hal yang salah seperti ini menjadi trend di kalangan anak muda. Banyak anak muda yang merasa bahwa masalah yang mereka lalui akan hilang jika dia mengakhiri hidupnya.
Hal seperti itu jelas sangat tidak sesuai dengan tujuan teknologi yang awalnya untuk mempermudah justru menjadi berbahaya jika informasi yang diterima disalah artikan. Oleh sebab itu bimbingan orang tua harus tetap mengimbangi kemajuan teknologi. Informasi dapat di akses dari mana saja, namun jika salah arti maka hal itu akan membawa bencana. Bagi pengguna media sosial dalam bentuk apapun, hendaknya bisa membedakan informasi yang dapat diwajarkan. Jangan sampai memaklumi hal yang salah dan dicontoh oleh pengguna di bawah umur yang luput dari pengawasan orang tua.