Bando Amin Sebut Pernyataan Dempo Tak Memiliki Dasar dan Fakta yang Jelas
Jurnalbengkulu.com - Terkait pernyataan Dempo Xler yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu yang mengklaim Koalisi Helmi Hasan-Partai Demokrat akan selamatkan Bengkulu dari kehancuran menuai tanggapan langsung dari Tokoh Kepahiang yang juga Mantan Bupati Kepahiang 2 Periode Dr Bando Amin pada Kamis (25/06/2020).
Dalam penuturannya melalui Videocall WhatsApp, Bando Amin menilai pernyataan Dempo Xler yang mengutip menyelamatkan Bengkulu dari Kehancuran tidak memiliki dasar dan fakta yang jelas. Namun Bando menilai hal ini biasa mendekati Pemilihan Gubernur dengan Modus menjelekkan pihak lain demi mendongkrak popularitas.
Bando menambahkan di tangan Gubernur Rohidin Mersyah Bengkulu telah menjadi lebih baik lewat gebrakan kepeduliannya terhadap pembangunan. Salah satunya kepedulian kepada Dunia Pendidikan, hal ini dinilai sangat luar biasa lantaran jika suatu negara memperhatikan pendidikan maka negara tersebut memiliki tekad untuk maju contohnya Jepang.
"Kehancuran yang dia maksud itu yang mana, kalau sudah kehancuran dia sampai sekarang aja masih hidup kok. Jadi itu tidak mungkin, itu hanya bicara emosi mungkin mencalon Gubernur tetapi menjelek-jelekkan yang lain untuk mengangkat elektabilitasnya. Tapi saya rasa gak wajar seperti itu. Bahwa Bengkulu selama dipimpin Gubernur Rohidin ini, kami seluruh perguruan tinggi mendapat perhatian luar biasa dari Pak Rohidin. Berarti Kepala Daerahnya sudah memberikan perhatian terhadap pendidikan disinilah tanda-tanda ingin maju, jadi kalau orang bilang ini tanda-tanda kehancuran nggak mungkinlah," jelasnya.
Bando juga memaparkan jikalau prinsip saling menyalahkan tetap dipegang dalam menyikapi menjalankan Pemerintahan maka tidak ada solusi yang yang tercipta. Salah satunya contoh permasalahan Covid-19 yang cukup membuat publik Bengkulu kalang kabut lantaran pasca ditetapkannya pasien 01 Covid-19 yang merupakan Kelompok jemaah Helmi Hasan berdampak luar biasa kepada masyarakat luas.
Terlepas dari hal tersebut, Bando meminta agar pejabat publik dan masyarakat senantiasa bersinergi bersama tanpa menyalahkan satu sama lain guna menghadirkan solusi dari setiap masalah yang dihadapi.
"Memang kemaren masalah Covid-19 terasa, tapi itukan dari Anggota Jemaah dari Pak Helmi Hasan sendiri dan dampaknya kepada masyarakat banyak sampai kita semua kalang kabut seperti kayak mau kiamat tapi kita tidak bilang itu kehancuran. Ini kemaren salah satu malapetaka kita harus mencari solusinya bersama, kalau kita bilang itu karena kelompok Pak Walikota nggak mungkin kita bilang ini kiamat kan. Tapi kita ya namanya musibah mari kita sama-sama perbaiki tapi kita jelas akibatnya memang kelompok-kelompok ini gak diterima di Desa, di Masjid-masjid, nah ini menandakan yang membawanya siapa. Nah dari sini kita tidak bisa secara general tapi kan kasuistis namanya," paparnya.
Bando juga mempertanyakan parameter penilaian kehancuran Bengkulu yang dipakai, lantaran Bengkulu mempunyai harta karun yang sangat luar biasa yang diakui di Indonesia dan bahkan Publik Internasional. Jikalau Bengkulu dalam kehancuran maka tidak ada satupun yang bisa hidup tenang dan tidak ada perkembangan signifikan di Kabupaten maupun Kota di Provinsi Bengkulu.
"Ini mengada-ada, itukan teori mengada-ada, prinsipnya begini, kita ini kan dipimpin Pak Rohidin, saya terus terang saja dari pengelola Perguruan Tinggi, ini luar biasa perhatian Pak Rohidin kepada pendidikan. Kalau suatu negara, pendidikan yang diutamakan contohnya Jepang pasti akan maju. Kalau dibilang kehancuran, dimana letak kehancurannya, awal kehancuran itu dimana, bibit kehancuran dimana, ini gak realistis. Kalau ada kehancuran pasti sampai sekarang termasuk walikota gak bisa hidup, Kota Madya gak bisa hidup, Kepahiang gak bisa hidup tapi nyatanya kami berkembang, pendidikan berkembang," tuturnya.
"Pak Gubernur sampai ke Jerman, saya sendiri sampaikan bahwa potensi kita ini luar biasa di Bengkulu ini, waktu saya jadi Bupati saya sampaikan Pak Gubernur bahwa Batu Bara, Minyak, Gas sebentar lagi habis, tapi Bengkulu punya harta karun, waktu saya di Jerman itu diterima di Universitas, para ahli tambang, ahli geologi mengatakan bahwa minyak dan gas sebentar lagi habis tetapi ada energi yang tak akan habis yaitu panas bumi, 90% ada di Indonesia, 40% ada di Sumatera, 2000 Mega ada di Provinsi Bengkulu dan ini yang akan diolah Pak Rohidin, mungkin Pak Helmi gak tahu harta karun itu. Saya yakin dengan Pak Rohidin," sambungnya. (RJ)